Perkembangan jaman terkadang banyak menghapus kenangan yang indah, suasana yang dulu tenang dan asri berubah menjadi bising dan kotor, hutan tanaman berubah menjadi hutan gedung yang bersaing ketinggiannya.
kalau dulu orang bisa berjalan santai di jalanan sekarang jangan diharap, jalan ditrotoar sudah susah karena harus bersaing dengan pedagang kalau berjalan agak ketengah bisa diseruduk kendaraan.
situasi yang bising dan semrawut seperti ini membuat orang berfikir masih enak jaman dulu karena tenang dan bersih serta teratur.
semoga post card yang saya coba tampilkan bisa mengobati rasa kerinduan bagi generasi tua dan untuk generasi muda bisa jadi masukan bahwa kota surabaya dulu kondisinya seperti apa.
Gedung Siola di jl. Tunjungan
taman di jl. Baliwerti terusan jl. Pahlawan, foto diambil dari arah Baliwerti
Gedung di jl. Gemblongan sekarang dipakai sebagai Gedung PLN
Winkell Calerii-Passar Baroe JL Pasar Besar Wetan 29 sekarang menjadi Gedung Bapeda di pojok jl. Pahlawan-jl. Pasar Besar
Winkell Calerii-Passar Baroe JL Pasar Besar Wetan 29 sekarang menjadi Gedung Bapeda di pojok jl. Pahlawan
Restoran Belanda, terletak tepat ditengah2 jalan antara jl.Pahlawan dan jl. Kramat Gantung, sekarang berubah menjadi ruko-ruko
Gedung Brantas dulu tempat berjualan majalah dan koran depan Bank Indonesia
Masjid Kemayoran Di Depan Gedung DPRD Jawa Timur
Kantor Pos Kebon Rojo
Jembatan Merah, foto diambil dari arah kembang jepun
bukti pembayaran air minum dengan menggunakan 3 lbr prangko, yaitu prangko seri hasil bumi (kelapa) 50 sen berubah menjadi 7s dengan cetak tindih Irian Barat, prangko seri hewan badak 90 sen berubah menjadi 2 s dengan cetak tindih Irian Barat, prangko seri hewan Banteng 70 sen berubah menjadi 1s dengan cetak tindih Irian Barat , dengan cap tanggal FAK FAK, tgl, bln dan tahun kurang jelas. dijual dengan harga rp 75.000
Bukti pembayaran listrik dengan menggunakan prangko Nederlands Nieuw Guinea 10 c bergambar burung dengan cetak tindih UNTEA, dengan cap Manokwari, 23.1, tahun kurang jelas 53 / 63, dijual harga rp 75.000
Bukti pembayaran listrik dengan menggunakan prangko Nederlands Nieuw Guinea 10 c bergambar burung dengan cetak tindih UNTEA, dengan cap Fak fak, 11.3. tahun kurang jelas (53 /63), dijual harga rp 75.000
Bukti pembayaran listrik dengan menggunakan prangko Nederlands Nieuw Guinea 10 c bergambar burung dengan cetak tindih UNTEA, dengan cap Sorong, 27.2. tahun kurang jelas, dijual harga rp 75.000
Sampul Peringatan kunjungan Presiden Soekarno ke Kuba tahun 1960, dengan prangko prisma bergambar Presiden Sukarno dan PM Fidel Castro Ruz serta Presiden Sukarno dan Che Guevara saat itu menjabat sebagai Gubernur Bank Nasional Kuba, dijual harga rp 30.000
Sampul PSMI (pekan surat menyurat internasional) 1996, dengan prangko label gambar pesawat CN 235 nominal rp 300, dengan cap khusus bergambar pesawat dan kapal dan cap tanggal surabaya, 081096. sampul PSMI dengan prangko label sangat jarang ditemui, dijual dengan harga rp 50.000 (dipesan)
Sampul hari pertama / sampul peringatan pengoperasian perdana mesin label prangko dengan cap khusus dan cap tanggal bandung, 3 oktober 1984 dengan prangko label Gedung sate nominal rp 50 (2 lbr), sampul ini sangat jarang sekali dan banyak filatelis yang tidak mengetahui tentang sampul ini, dijual harga rp 250.000 (dipesan)
Sampul hari pertama / sampul peringatan pengoperasian perdana mesin label prangko dengan cap khusus dan cap tanggal bandung, 3 oktober 1984 dengan prangko label Gedung sate nominal rp 100, sampul ini sangat jarang sekali dan banyak filatelis yang tidak mengetahui tentang sampul ini, dijual harga rp 200.000
Sampul hari pertama / sampul peringatan pengoperasian perdana mesin label prangko dengan cap khusus dan cap tanggal bandung, 3 oktober 1984 dengan prangko label Gedung Sate nominal rp 300 dan rp 500, sampul ini sangat jarang sekali dan banyak filatelis yang tidak mengetahui tentang sampul ini, dijual harga rp 300.000 (terjual)
